"Nah kami mendapatkan keluhan dari masyarakat merasa pelayanan kantor urusan agama (KUA) yang ada di kelurahan atau kecamatan itu tidak memberikan pelayanan yang maksimal,"Surabaya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur Arif Fathoni meminta kepada kantor urusan agama (KUA) yang ada di kota setempat meningkatkan pelayanan. Ia mengatakan, bulan September ini banyak warga Surabaya yang melangsungkan pernikahan, baik pernikahan yang pertama atau pernikahan yang kedua karena gagal dalam pernikahan yang pertama. "Nah kami mendapatkan keluhan dari masyarakat merasa pelayanan kantor urusan agama (KUA) yang ada di kelurahan atau kecamatan itu tidak memberikan pelayanan yang maksimal," kata dia. Dirinya menceritakan, warga mengaku ada yang merasa "dipimpong" ke sana kemari terkait dengan proses pernikahan yang akan dilangsungkan "Nah tentu ini merugikan masyarakat Surabaya," katanya. Oleh karena itu, dirinya berharap instansi pemerintah pusat yang ada di kota Surabaya agar meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat Surabaya. "Baik melalui pelayanan yang ramah maupun melalui digitalisasi pelayanan sebagaimana yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. karena masyarakat Surabaya itu tahunya layanan pemerintah ya pemerintah," katanya. Ia mengatakan, masyarakat Surabaya tidak mau tahu apakah itu kewenangan dari pemerintah pusat atau kewenangan dari pemerintah daerah sebagaimana yang tertuang dalam semangat otonomi daerah. "Ia berharap kepada Kemenag Kota Surabaya melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap seluruh pegawai kantor urusan agama yang ada di kecamatan dan kelurahan agar paling tidak standar pelayanannya setara dengan yang sudah dilakukan oleh kantor-kantor Kelurahan yang ada di kota Surabaya," katanya. Sehingga, kata dia, pelayanan terhadap masyarakat Surabaya semakin dapat ditingkatkan dan dirinya yakin KUA itu isinya orang-orang yang paham urusan agama. "Karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain," katanya. Ia juga memberikan catatan kepada layanan imigrasi yang juga kadang-kadang tidak senafas atau setara dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. "Harapan kami seluruh instansi pemerintah pusat yang ada di Kota Surabaya paling tidak harus sering bertemu sering berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya sehingga standar pelayanan kepada masyarakatnya sama," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:situs toto)
PBESI hadirkan Akademi Esports untuk pembinaan atlet usia dini
Alcaraz senang bermain di depan Federer meski kalah di ganda Laver Cup
Bali raup 36 medali emas jelang penutupan PON XXI
Qarrar Firhand raih pole position pada balapan di Italia
UPI juarai MLCC LIMA Esports wilayah Jawa Barat
Bali raup 36 medali emas jelang penutupan PON XXI
PON terakhir Christine Ferliana
Di Deli Serdang, bulu tangkis Jawa Tengah memanen hasilnya
KSP ajak atlet esport berkompetisi sportif di final PPE 2021
Kemolekan busana Po Meurah dan Matra pada penutupan PON 2024
KSP : Piala Presiden jadi momentum perkembangan ekosistem Esports
Bey janjikan bonus hingga ratusan juta bagi peraih medali PON XXI