Perlu kolaborasi antara KPU dan Bawaslu untuk melakukan pengawasan terhadap proses kampanye, maupun pungut hitung, terlebih ada pengumuman terkait penggunaan kembali Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap)Jakarta (ANTARA) - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Annisa Alfath menyebut bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), harus lebih intens untuk berkolaborasi terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ia membeberkan, pelaksanaan pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia memiliki tantangan yang cukup besar, sehingga komunikasi diantara dua lembaga tersebut harus lebih baik dari penyelenggaraan pemilihan sebelumnya. "Perlu kolaborasi antara KPU dan Bawaslu untuk melakukan pengawasan terhadap proses kampanye, maupun pungut hitung, terlebih ada pengumuman terkait penggunaan kembali Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap)," kata Annisa kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:rtp slot)
PB Esports lantik serentak 34 pengurus provinsi
Ketua Baznas: Penguatan potensi ZIS untuk pengentasan kemiskinan
Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp132.490 per kg
Komisi X DPR serius perjuangkan kenaikan gaji dosen
IESPA menginduk ke PBESI untuk optimalkan potensi esport Indonesia
Menteri BUMN: Scheme financing dapat bantu rakyat untuk memiliki rumah
Morata diragukan dapat perkuat AC Milan saat hadapi Cagliari
Pemkot gelar MGS dorong ekonomi dan pariwisata peringati HUT Makassar
PUBG Mobile manjakan pemain mode Metro Royale dengan instalasi ringan
Swiatek gagal lolos ke semifinal WTA Finals
Esports akan perebutkan medali pada Asian Games 2022
Kemenkeu dukung pemanfaatan lahan BLBI bagi program 3 juta rumah