32 peserta selesai mengikuti kursus Refer System untuk penilai wasit
Sabtu,pasang togel online 6 April 2024 22:27 WIB
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 32 peserta dari sejumlah wilayah di Indonesia telah selesai mengikuti kursus Referee Evaluation Resource (Refer) System untuk penilai wasit (referee assessor), yang diselenggarakan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kegiatan yang ditutup oleh Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha itu, menghadirkan Instruktur Wasit AFC, yaitu Raymond Olivier sebagai pemateri dan merupakan yang kedua kalinya digelar oleh PSSI, serta dilaksanakan di Jakarta sejak 31 Maret sampai 6 April 2024. Dalam laman resmi PSSI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu, Ratu Tisha mengatakan kegiatan itu merupakan arahan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir, guna membuat inovasi untuk perwasitan di Indonesia. Ia menjelaskan, Refer System adalah suatu sistem evaluasi penugasan dan juga edukasi dari perwasitan, yang sudah dipakai di Premier League Inggris. Oleh karena itu, PSSI akan mengadopsi sistem tersebut, karena dinilai sebagai salah satu yang tercanggih di industri sepak bola saat ini.
Baca juga: 32 peserta ikuti kursus Refer System untuk penilai wasit PSSI Sistem baru itu, tambah dia, juga menyediakan/memungkinkan saran pengembangan yang jelas, konsisten, tren dan analisis kerja, serta area yang berkelanjutan untuk pelatihan, pengembangan individu dan kelompok ofisial pertandingan secara daring. Perempuan berumur 38 itu berharap, dengan penerapan Refer System, ke depannya kualitas wasit di Indonesia semakin berkualitas. Instruktur Wasit AFC Raymond Olivier mengatakan, kursus itu berguna untuk memperkenalkan para peserta dengan sistem penilaian terbaru yang telah dibeli oleh PSSI, guna meningkatkan kualitas wasit pada masa mendatang. "Sistem penilaian wasit ini adalah kesempatan untuk lebih memberikan keadilan dan pemahaman kepada kinerja wasit, agar mereka berkembang serta untuk meyakinkan ada laporan yang akurat," ujar Raymond. Seorang peserta Kusni, mengatakan pelatihan itu sangat membantu para penilai wasit untuk meningkatkan kompetensinya. "Saya berharap bisa menerapkan dan menggunakan sistem yang lengkap ini dengan baik, serta bisa meningkatkan kemampuan individu saya sebagai penilai wasit," kata peserta asal Kalimantan Timur itu.
Baca juga: Erick Thohir pastikan digitalisasi perwasitan untuk liga di Indonesia Baca juga: Anggota DPR minta PSSI perbaiki kualitas wasit di Liga Indonesia