Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024.Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait validitas data dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang akan dipakai dalam Pilkada 2024. Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. "Kalau bicara tepat atau tidak tepat penggunaan Sirekap, ya apa boleh buat. Senang atau tidak senang sistem yang sudah dibuat dengan anggaran yang begitu besar saat pilpres yang lalu, ya harus dilanjutkan di pilkada," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Lebih lanjut dia membeberkan bahwa ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian penting bagi KPU ketika ingin menggunakan sistem tersebut. Hal itu menurut Ujang adalah penyajian data yang akurat, penggunaan informasi dan teknologi (IT) yang benar dan sumber daya manusia yang menjalankannya harus berkualitas, sehingga sistem itu benar-benar tidak akan menimbulkan masalah ke depannya.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:demo slot)
Ketua DPR: Selama 5 tahun, DPR telah lakukan 2.962 kunker
Gus Ipul: Tidak ada sejarah MLB di Nahdlatul Ulama
Anggota DPR: Jadikan Hari Kesaktian Pancasila momen perkuat persatuan
Dasco: Penambahan komisi di DPR setelah pelantikan presiden
DKPP RI targetkan sosialisasi masif tentang kelembagaan
TNI AL berencana geser 4 KRI kelas parchim dari Armada II ke Armada I
PDIP sebut Puan akan berpeluang besar kembali jabat Ketua DPR
Guntur Sasono dan Larasati Moriska jadi pimpinan sementara MPR RI
Anggota DPR: Jadikan Hari Kesaktian Pancasila momen perkuat persatuan
PAN sebut ada wacana komisi di DPR bertambah jadi 13
Kemenag: Guru dan penyuluh jadi duta moderasi perdamaian Pilkada 2024
KRI Cakalang latihan bersama kapal perang Malaysia di Teluk Jakarta