Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024.Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait validitas data dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang akan dipakai dalam Pilkada 2024. Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. "Kalau bicara tepat atau tidak tepat penggunaan Sirekap, ya apa boleh buat. Senang atau tidak senang sistem yang sudah dibuat dengan anggaran yang begitu besar saat pilpres yang lalu, ya harus dilanjutkan di pilkada," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Lebih lanjut dia membeberkan bahwa ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian penting bagi KPU ketika ingin menggunakan sistem tersebut. Hal itu menurut Ujang adalah penyajian data yang akurat, penggunaan informasi dan teknologi (IT) yang benar dan sumber daya manusia yang menjalankannya harus berkualitas, sehingga sistem itu benar-benar tidak akan menimbulkan masalah ke depannya.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:rtp live)
Ahmad Muzani, dari memimpin oposisi di parlemen hingga jadi Ketua MPR
Indra Sjafri cari total 46 pemain untuk skuad timnas U
Adaptasi Nathan, Jay, Ragnar dan Thom dengan timnas berjalan baik
Indra Sjafri baru analisa kekuatan China melalui video
Jay, Ragnar, dan Sananta bawa Indonesia berpesta 3
Afredo Vera janji akan cepat beradaptasi di RANS Nusantara
Kapten Timnas U20 belum bisa gabung latihan karena harus terapi
LAB 45 siapkan sejumlah rekomendasi untuk pemerintahan Prabowo
STY akui persiapan timnas terhambat karena beberapa pemain sakit
KIP batasi dana kampanye untuk Pilgub Aceh sebesar Rp412 miliar
Erspo rilis jersei baru timnas Indonesia, terinspirasi era kejayaan 1981