Pakar UGM: Sasaran subsidi energi seharusnya sama dengan sasaran BLT
Kamis,kombinasi hk sidney wanwantoto 7 November 2024 21:51 WIB
Jakarta (ANTARA) - Pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan bahwa seharusnya kelompok sasaran penerima subsidi energi terkait BBM, LPG, dan listrik sama dengan masyarakat yang ditargetkan dalam pemberian BLT.
“Subsidi untuk LPG seharusnya bisa diberikan sama seperti BLT. Jadi, bisa menggunakan data (BLT) itu,” kata Fahmy Radhi di Jakarta, Kamis.
Ia menekankan pentingnya subsidi tepat sasaran untuk menghemat penggunaan anggaran negara dan agar subsidi tersebut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Jika subsidi energi tidak diberikan by target, berisiko menghambat program-program pemerintah yang lain, seperti makan siang gratis dan sebagainya,” ujarnya.
Fahmy pun mengapresiasi pengelolaan subsidi listrik yang sudah lebih baik dari sebelumnya.
“Subsidi listrik sudah lebih tepat sasaran karena telah menerapkan mekanisme by namedan by address, serta berdasarkan daya yang terpasang,” ucapnya.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa penyaluran subsidi BBM dan LPG masih belum tepat sasaran karena masih dilakukan dalam bentuk penyaluran produk dengan harga yang sudah diturunkan.
“Jika pemberian subsidi masih diberikan dalam bentuk produk, pasti tidak tepat sasaran dan itu harus ditolak karena subsidi yang tepat sasaran harus by target, tidak bisa lagi by product,” tuturnya.
Hal tersebut terlihat dari laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Minggu (3/11) yang mengungkapkan bahwa nilai subsidi energi yang berpotensi tidak tepat sasaran mencapai Rp100 triliun tahun ini.
“Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto bersama menteri-menterinya harus lebih berani membuat keputusan agar subsidi energi lebih tepat sasaran,” imbuh Fahmy.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pada Selasa (5/11) bahwa pemerintah tengah mengkaji formula subsidi BBM dan listrik lewat BLT ke masyarakat.
Sedangkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan skema subsidi LPG yang saat ini berlaku, yakni disalurkan melalui penurunan harga LPG 3 kilogram.
Menurutnya, tidak dikoreksinya subsidi LPG yang saat ini berlaku karena berkaitan dengan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta konsumsi rumah tangga masyarakat.
Baca juga: Mensos ungkap tengah konsolidasi data untuk pemberian subsidi energi Baca juga: Pemerintah terus kaji formula subsidi energi lewat bantuan langsung Baca juga: Bahlil: Formula subsidi BBM-listrik tepat sasaran rampung satu minggu